Sudah lama saya tidak menulis di blog ini, sempat beberapa saat mengalami fase kosong, sehingga ide-ide tidak mampu bermunculan. Dan alasan yang membuat saya tergerak untuk menulis artikel ini adalah karena ada cerita unik di balik perjalanan saya dalam beberapa hari bersama dengan sahabat-sahabat yang luar biasa. Saya tidak akan menjelaskan siapa mereka, namun langsung akan saya tulis hal powerful yang saya rasakan sendiri manfaatnya.
Ketika itu saya ngobrol dengan para sahabat, membicarakan hobi kami di rumah tentang hewan peliharaan masing-masing. Salah seorang sahabat mengatakan kalau dia memiliki peliharaan ayam. Dulunya hanya sedikit jumlahnya, karena setiap pagi rajin memberi makan, akhirnya sekarang sudah bertambah banyak. Lalu yang mendengar cerita tersebut memberi respon, "Mas, kalau memberi makan hewan/tumbuhan itu cobalah dengan sambil diajak bicara yang baik selayaknya kita bicara dengan orang, bahkan kalau perlu mintalah do'a kepada hewan/tumbuhan tersebut". Pernyataan tersebut sedikit menyita perhatian saya, ada hal yang unik di baliknya.
Lalu sahabat saya menjelaskan berbagai pengalamannya setelah menggunakan cara tersebut, banyak sekali kejadian luar biasa, berupa datangnya kenikmatan yang tak disangka-sangka. Ada cerita, ketika itu seorang pemuda menyirami tanaman di depan rumahnya. Rutinitas ini biasanya dilakukan oleh pembantu rumah tangganya yang ketika itu tidak melaksanakan rutinitasnya karena mudik lebaran. Lalu pemuda tersebut menyirami tanaman sambil mengatakan, "Pohon/tanaman, maaf kalau saya terlambat menyirami kalian, ini kalian saya sirami, semoga kalian tumbuh subur dan menghijau, mohon saya dido'akan agar rezeki saya lancar dan barokah". Seketika itu sore harinya, pemuda tersebut mendapatkan kiriman uang senilai puluhan juta rupiah. Subhanallah. Cerita lain, seorang laki-laki menaiki mobil pribadi, di tengah perjalanan dia merasakan kekurangnyamanan dalam berkendara, lalu dia sedikit marah dan mengatakan, "Mobil apaan ini! Bisanya cuma maceeeet terus!" Setelah mendapat perlakuan yang kurang adil, lalu mobil tersebut merespon dengan hal yang kurang menyenangkan, yaitu ketika dikendarai si lelaki, tarikannya menjadi sedikit kurang lancar dan bahkan mogok.
Bisa Anda cermati kedua cerita di atas? :) Sedikit saya jelaskan. Yang pertama adalah, segala entitas di dunia ini selain manusia, baik berupa hewan maupun tumbuhan pada dasarnya mereka itu makhluk hidup, mereka senantiasa saling berkomunikasi satu sama lain. Setiap waktu dan setiap saat mereka mensucikan nama Allah dan tentu saja dengan bahasa mereka sendiri dan manusia tidak bisa memahami kecuali yang diberi idin oleh Allah. Dalam dalil disebutkan bahwasanya ikan-ikan mendo'akan rohmat dan keselamatan kepada setiap manusia yang bersungguh-sungguh dalam agama Allah (Sabilillah). Dan cerita Nabi Sulaiman dengan Burung Hud-Hud, atau dengan para semut yang ketika Nabi Sulaiman dan bala tentaranya melewati suatu jalan, beliau mendengar pembicaraan semut yang menyuarakan kalau Nabi Sulaiman akan lewat maka semut-semut yang lain supaya berhati-hati agar jangan sampai terinjak. Itu merupakan bukti bahwa makhluk hidup (selain manusia) pun memiliki akal pikiran, tidak seperti yang selama ini kita terima dalam pelajaran sekolah, bahwa hanya manusia saja yang memiliki akal pikiran. Jadi pada saat kita berbuat baik kepada makhluk hidup (hewan/tumbuhan) bahkan mendo'akan mereka, maka mereka akan dengan senang hati balik mendo'akan kita.
Yang kedua, untuk entitas berupa benda mati, apa buktinya kalau mereka juga hidup? Tentu Anda pernah mendengar dalil, ketika itu Nabi Besar Muhammad SAW memberikan nasehat/khotbah yang isinya berupa perpisahan dengan para sahabat-sahabatnya (pada saat Haji Wada'), para sahabat pun menangis, walaupun Nabi tidak mengatakan akan wafat, namun para sahabat merasakan bahwa Nabi akan segera meninggalkan mereka, ketika itu mimbar yang biasa beliau gunakan untuk berkhotbah juga menangis karena merasa akan ditinggal oleh Nabi. Menurut hadits, Nabi berupaya menenangkan, atau bahasa jawanya ngeneng-ngeneng, mimbar tersebut sampai akhirnya mau berhenti menangis. Bahkan seandainya saja ketika itu sang mimbar tidak mau berhenti menangis, maka suara tangisannya akan masih terdengar sampai sekarang hingga besok di hari kiamat. Itu merupakan bukti kalau benda mati juga hidup. Jadi tak ada salahnya jika Anda memiliki barang tertentu, misalkan mobil atau sepeda motor, jangan sekali pun mencacat mereka, memperolok mereka karena tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, biasakanlah merawat mereka dengan baik, atau lebih baik lagi jika Anda bersyukur karena ada mereka, sehingga Anda bisa berangkat ke kantor tepat waktu, sehingga Anda bisa ke sekolah dan kampus, sehingga Anda bisa kemana-mana bersama anggota keluarga, dengan mensyukuri keberadaan mereka berarti Anda telah mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada Anda.
Cerita tentang mobil di atas, membuat saya teringat dengan motor saya, motor tua yang dibelikan oleh orang tua sebagai sarana untuk kuliah. Dua hal yang sering saya alami ketika naik motor tersebut adalah, macet dan service, seringkali motor saya mengalami kerusakan sehingga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk men-service-nya ke bengkel. Hal itu membuat saya sedikit geram dan marah. Bahkan saya pernah mencacatnya dan mengatakan kalau motor tersebut hanya membuat saya susah saja. Lalu setelah menelaah perkataan sahabat saya tersebut, saya sedikit merasa bersalah, bahkan membuat saya sedih dan menangis dalam hati, kenapa kok saya setega itu, padalah dia (motor) tidak memiliki salah apa-apa, malah saya sering memperoloknya. Sekarang saya sedikit belajar berterima kasih dan bersyukur kepada motor saya tersebut. :)
Dengan bersyukur akan membuat Anda menjadi orang yang paling kaya, bersyukur itu ngga ada ruginya, bahkan Allah telah menjanjikan nikmat yang semakin berlipat kepada orang yang senantiasa bersyukur. Bersyukur bisa kepada sesama, kepada keluarga, kepada teman, kepada tetangga, dsb. Dan bisa kepada hewan, tumbuhan, bahkan benda mati. Tapi khusus untuk hewan, tumbuhan dan benda mati, Anda tidak perlu mengucapkannya keras-keras, tentu Anda tahu kenapa saya mengatakan demikian :) Memang ini sedikit aneh, namun beginilah logika agama, tidak bisa sepenuhnya bisa dipandang dari sisi keduniaan. Anda perlu membuka hati, untuk memahami artikel ini. Ayo kita bersyukur kepada siapa saja. Ayo kita bersyukur kepada apa saja.
Semoga bermanfaat. :)
Ketika itu saya ngobrol dengan para sahabat, membicarakan hobi kami di rumah tentang hewan peliharaan masing-masing. Salah seorang sahabat mengatakan kalau dia memiliki peliharaan ayam. Dulunya hanya sedikit jumlahnya, karena setiap pagi rajin memberi makan, akhirnya sekarang sudah bertambah banyak. Lalu yang mendengar cerita tersebut memberi respon, "Mas, kalau memberi makan hewan/tumbuhan itu cobalah dengan sambil diajak bicara yang baik selayaknya kita bicara dengan orang, bahkan kalau perlu mintalah do'a kepada hewan/tumbuhan tersebut". Pernyataan tersebut sedikit menyita perhatian saya, ada hal yang unik di baliknya.
Lalu sahabat saya menjelaskan berbagai pengalamannya setelah menggunakan cara tersebut, banyak sekali kejadian luar biasa, berupa datangnya kenikmatan yang tak disangka-sangka. Ada cerita, ketika itu seorang pemuda menyirami tanaman di depan rumahnya. Rutinitas ini biasanya dilakukan oleh pembantu rumah tangganya yang ketika itu tidak melaksanakan rutinitasnya karena mudik lebaran. Lalu pemuda tersebut menyirami tanaman sambil mengatakan, "Pohon/tanaman, maaf kalau saya terlambat menyirami kalian, ini kalian saya sirami, semoga kalian tumbuh subur dan menghijau, mohon saya dido'akan agar rezeki saya lancar dan barokah". Seketika itu sore harinya, pemuda tersebut mendapatkan kiriman uang senilai puluhan juta rupiah. Subhanallah. Cerita lain, seorang laki-laki menaiki mobil pribadi, di tengah perjalanan dia merasakan kekurangnyamanan dalam berkendara, lalu dia sedikit marah dan mengatakan, "Mobil apaan ini! Bisanya cuma maceeeet terus!" Setelah mendapat perlakuan yang kurang adil, lalu mobil tersebut merespon dengan hal yang kurang menyenangkan, yaitu ketika dikendarai si lelaki, tarikannya menjadi sedikit kurang lancar dan bahkan mogok.
Bisa Anda cermati kedua cerita di atas? :) Sedikit saya jelaskan. Yang pertama adalah, segala entitas di dunia ini selain manusia, baik berupa hewan maupun tumbuhan pada dasarnya mereka itu makhluk hidup, mereka senantiasa saling berkomunikasi satu sama lain. Setiap waktu dan setiap saat mereka mensucikan nama Allah dan tentu saja dengan bahasa mereka sendiri dan manusia tidak bisa memahami kecuali yang diberi idin oleh Allah. Dalam dalil disebutkan bahwasanya ikan-ikan mendo'akan rohmat dan keselamatan kepada setiap manusia yang bersungguh-sungguh dalam agama Allah (Sabilillah). Dan cerita Nabi Sulaiman dengan Burung Hud-Hud, atau dengan para semut yang ketika Nabi Sulaiman dan bala tentaranya melewati suatu jalan, beliau mendengar pembicaraan semut yang menyuarakan kalau Nabi Sulaiman akan lewat maka semut-semut yang lain supaya berhati-hati agar jangan sampai terinjak. Itu merupakan bukti bahwa makhluk hidup (selain manusia) pun memiliki akal pikiran, tidak seperti yang selama ini kita terima dalam pelajaran sekolah, bahwa hanya manusia saja yang memiliki akal pikiran. Jadi pada saat kita berbuat baik kepada makhluk hidup (hewan/tumbuhan) bahkan mendo'akan mereka, maka mereka akan dengan senang hati balik mendo'akan kita.
Yang kedua, untuk entitas berupa benda mati, apa buktinya kalau mereka juga hidup? Tentu Anda pernah mendengar dalil, ketika itu Nabi Besar Muhammad SAW memberikan nasehat/khotbah yang isinya berupa perpisahan dengan para sahabat-sahabatnya (pada saat Haji Wada'), para sahabat pun menangis, walaupun Nabi tidak mengatakan akan wafat, namun para sahabat merasakan bahwa Nabi akan segera meninggalkan mereka, ketika itu mimbar yang biasa beliau gunakan untuk berkhotbah juga menangis karena merasa akan ditinggal oleh Nabi. Menurut hadits, Nabi berupaya menenangkan, atau bahasa jawanya ngeneng-ngeneng, mimbar tersebut sampai akhirnya mau berhenti menangis. Bahkan seandainya saja ketika itu sang mimbar tidak mau berhenti menangis, maka suara tangisannya akan masih terdengar sampai sekarang hingga besok di hari kiamat. Itu merupakan bukti kalau benda mati juga hidup. Jadi tak ada salahnya jika Anda memiliki barang tertentu, misalkan mobil atau sepeda motor, jangan sekali pun mencacat mereka, memperolok mereka karena tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, biasakanlah merawat mereka dengan baik, atau lebih baik lagi jika Anda bersyukur karena ada mereka, sehingga Anda bisa berangkat ke kantor tepat waktu, sehingga Anda bisa ke sekolah dan kampus, sehingga Anda bisa kemana-mana bersama anggota keluarga, dengan mensyukuri keberadaan mereka berarti Anda telah mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada Anda.
Cerita tentang mobil di atas, membuat saya teringat dengan motor saya, motor tua yang dibelikan oleh orang tua sebagai sarana untuk kuliah. Dua hal yang sering saya alami ketika naik motor tersebut adalah, macet dan service, seringkali motor saya mengalami kerusakan sehingga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk men-service-nya ke bengkel. Hal itu membuat saya sedikit geram dan marah. Bahkan saya pernah mencacatnya dan mengatakan kalau motor tersebut hanya membuat saya susah saja. Lalu setelah menelaah perkataan sahabat saya tersebut, saya sedikit merasa bersalah, bahkan membuat saya sedih dan menangis dalam hati, kenapa kok saya setega itu, padalah dia (motor) tidak memiliki salah apa-apa, malah saya sering memperoloknya. Sekarang saya sedikit belajar berterima kasih dan bersyukur kepada motor saya tersebut. :)
Dengan bersyukur akan membuat Anda menjadi orang yang paling kaya, bersyukur itu ngga ada ruginya, bahkan Allah telah menjanjikan nikmat yang semakin berlipat kepada orang yang senantiasa bersyukur. Bersyukur bisa kepada sesama, kepada keluarga, kepada teman, kepada tetangga, dsb. Dan bisa kepada hewan, tumbuhan, bahkan benda mati. Tapi khusus untuk hewan, tumbuhan dan benda mati, Anda tidak perlu mengucapkannya keras-keras, tentu Anda tahu kenapa saya mengatakan demikian :) Memang ini sedikit aneh, namun beginilah logika agama, tidak bisa sepenuhnya bisa dipandang dari sisi keduniaan. Anda perlu membuka hati, untuk memahami artikel ini. Ayo kita bersyukur kepada siapa saja. Ayo kita bersyukur kepada apa saja.
Semoga bermanfaat. :)