Setiap orang tentu memiliki banyak cita-cita dan impian, baik itu yang sederhana maupun impian yang besar. Ada sebagian dari mimpi-mimpi tersebut sudah tercapai, dan sebagian lagi belum tercapai. Pada umumnya, impian yang belum tercapai adalah impian yang besar dan karena saking besarnya, bahkan membuat seseorang kehilangan keyakinan diri dan timbul ketakutan dalam hati "Apakah kira-kira saya bisa berhasil?"
Ada beberapa hal yang seringkali dilupakan seseorang, yang mana sebenarnya jika beberapa hal tersebut dioptimalkan, bisa memberikan kontribusi yang positif bagi seseorang.
Perjelas Impian Anda!
Ketika seseorang ditanya, "Apakah impian Anda?", maka umumnya orang akan menjawab ingin menjadi orang yang sukses, ingin menjadi orang yang lebih baik, ingin menjadi orang yang kaya. Bukankah jawaban itu terlalu umum? Kira-kira jawabannya bisa lebih spesifik tidak? Ingin sukses yang seperti apa?
Ada dua orang anak. Yang pertama, setelah lulus SMA dia bercita-cita ingin mendaftar ke perguruan tinggi. Kemudian anak yang lain bercita-cita ingin lulus dengan nilai rata-rata minimal 9, setelah itu dia ingin masuk ke perguruan tinggi Universitas Indonesia Jurusan Matematika. Kira-kira mana yang lebih jelas impiannya? Kira-kira mana yang bisa lebih mudah dalam meraihnya?
Kemudian ketika Anda ingin meraih kesuksesan, lebih perjelas lagi, ingin sukses yang seperti apa? Anda pikirkan dengan jelas dalam pikiran Anda, kalau perlu Anda tuliskan impian-impian Anda tersebut. Semakin spesifik dan jelas, maka akan semakin baik bagi diri Anda. Dengan menuliskannya, setiap hari Anda akan melihat tulisan-tulisan tersebut, bahkan pada saat Anda terlalu sibuk dengan aktivitas Anda dan impian-impian tersebut mulai terlupakan, impian-impian yang telah Anda tulis tersebut akan menjadi pengingat dan penyemangat bagi diri Anda.
Beberapa tahun yang lalu pernah dimuat dalam surat kabar mengenai 300 ikan paus yang kedapatan mati terdampar. Ikan paus tersebut telah memburu ikan-ikan sarden, tetapi akhirnya ikan-ikan kecil itu justru yang memangsa tubuh ikan-ikan paus yang tedampar di tepi pantai. Seseorang memberikan komentar, "Ikan kecil dapat membunuh ikan raksasa. Mereka datang untuk mendapatkan sesuatu yang kecil, dengan segenap kekuatannya yang besar untuk sasaran yang tidak berarti." Manusia yang hidup tanpa tujuan atau sasaran yang jelas mirip dengan cerita ikan paus tersebut. Mereka memiliki kekuatan dan potensi yang luar biasa, tetapi mereka menghabiskan kekuatan itu untuk sesuatu yang kecil dan kurang berarti yang menyebabkan mereka mengabaikan apa yang seharusnya bisa mereka lakukan. (The Achiever hal. 24-25, Haryanto Kandani)
Pada tanggal 04 Juli 1952, seorang wanita bernama Florence Chadwick, berumur 34 tahun mencoba mengarungi Lautan Pasifik dan mulai berenang menyeberangi California. Jika, ia berhasil, ia akan menjadi wanita pertama yang berhasil melakukannya. Sebelumnya, ia telah berhasil menjadi wanita pertama yang menyeberangi Selat Inggris pulang pergi dengan berenang.
Tantangan yang dihadapinya pagi itu adalah air yang sangat dingin, dan cuaca yang berkabut tebal membuatnya hampir tidak bisa melihat perahu-perahu yang mengiringinya. Sementara ia terus berenang, ribuan orang menyaksikannya melalui televisi. Masalah besar dalam penyeberangan ini bukanlah kelelahan, tetap air yang dingin menusuk sampai ke tulangnya. Setelah lebih dari 15 jam berenang, ia merasa lelah dan kedinginan lalu memutuskan untuk berhenti saja dan meminta untuk diangkat dari air. Ibu dan pelatih mengiringinya di perahu terdekat mengatakan bahwa ia hampir sampai. Mereka terus memberi semangat agar ia jangan menyerah. Akan tetapi, ketika ia mencoba melihat ke pantai California, ia tidak bisa melihat apa-apa lagi karena kabut yang sangat tebal. Tidak lama kemudian tepatnya 15 jam 55 menit ia diangkat dari air. Ia mengungkapkan kekecewaannya tersebut kepada wartawan, "Saya menyesal pada diri saya sendiri. Andaikan saja saat itu saya bisa melihat daratan, saya pasti berhasil." Bagaimana tidak kecewa? Ia diangkat dari air hanya 2,4 km saja dari pantai California. Kemudian ia menjelaskan, bahwa bukanlah karena kelelahan atau kedinginan yang menyebabkan ia menyerah. Tetatpi ketidakmampuannya untuk melihat tujuan yang tertutup kabut tebal. (The Achiever hal. 25 - Haryanto Kandani)
Perjelas mimpi Anda, lalu buktikan dengan tindakan nyata.
Orang mengatakan you have to wake up if you want to dream, segeralah bangkit dan melakukan action atas mimpi-mimpi Anda tersebut. Tidak usah menghiraukan hambatan yang Anda hadapi, anggaplah hambatan-hambatan tersebut sebagai sebuah tantangan yang harus dilewati, karena Anda akan belajar dari sebuah kegagalan, dan dari kegagalan tersebut akan membawa Anda kepada kesuksesan.
Tentu banyak dalam kehidupan Anda berbagai batu sandungan, khususnya adalah perkataan orang lain yang mungkin sedikit meremehkan atau mencibir impian Anda. Lalu bagaimana? Apa yang harus Anda lakukan? :-) senyum saja, bersyukurlah dengan adanya mereka, karena keberadaan mereka membawa berkah bagi Anda yaitu Anda bisa mempraktekkan makna dan arti dari sebuah kesabaran.
Tetap semangat..!
Sukses buat Anda semua. :-)
No comments:
Post a Comment