Jika Senang Maka Gampang

Kemarin malam saya dimintai tolong oleh tetangga saya untuk mengupgrade laptopnya yang sistem operasinya sudah jadul ke sistem operasi Jendela 7 :D Karena perkewuh ya saya terima aja.
Siang sebelumnya saya juga mendapat job dari temen, lalu malam harinya langsung tancap gas melakukan hal yang serupa. Namun sebelumnya saya disibukkan dengan berbagai kegiatan, termasuk men-setting-kan dua laptop sahabat saya yang ingin melakukan uji coba LAN (Local Area Network) dengan menggunakan game online. Dan alhamdulillah saya masih ingat step by step bagaimana cara untuk mengaturnya, padahal sudah lumayan lama ngga ke kampus. :)
Karena terlalu asik dengan kegiatan tersebut, saya sampai lupa kalau masih ada satu laptop yang belum saya apa-apakan. Jam menunjukkan pukul 22. 55 WIB. Mau ngga mau saya harus menyelesaikannya, mengingat saya sudah bersedia untuk segera menyelesaikannya.

Akhirnya saya pun membuka laptop tersebut, yang lumayan tebal dan antep beratnya, pointing device yang sedikit menggila karena kurang nyaman untuk dipakai, serta banyak aplikasi yang kurang up to date. Tidak memerlukan waktu lama, singkat cerita, saya selesai meng-upgrade OS-nya. Di situ saya juga sambil melihat dan mengatur letak file-file agar tidak tidak tercampur aduk. Saya memang suka hal yang teratur dan rapi, karena lebih mudah dalam me-manage-nya.

Ada satu folder yang menarik perhatian saya, coba tebak? Yup, benar sekali, folder bertuliskan movie :D hehehe. Di dalamnya banyak terdapat folder-folder lain yang bertuliskan judul film. Karena laptopnya kurang up to date, otomatis file-filenya pun juga sama, rata-rata film lawas semua. Semuanya Insya Allah sudah pernah saya tonton kecuali satu, ada folder bertuliskan, Janji Joni. Dulu sempat mendengar berbagai kabar tentang film tersebut, yang dibintangi oleh Aktor muda ganteng yang enerjik Nicholas Saputra, yang sempat membangunkan dunia perfilman Indonesia melalui AADC :) Dan Aktrisnya adalah wanita cantik yang cerdas nan anggun Mariana Renata. Sebuah kombinasi yang pas antara keduanya. Saya kira dulu filmnya kurang menarik, karena Indonesia itu sangat identik dengan film kurang mendidik serta berbau sex dan horror.

Untuk film Janji Joni ini, sungguh-sungguh penuh inspirasi dan lucu. Semua diramu menjadi satu. Terutama karakter Joni yang bertugas/bekerja part time job sebagai seorang pengantar roll film, baginya mengantarkan roll film dari satu bioskop ke bioskop yang lain adalah sebuah pekerjaan. Karena mengantar baginya merupakan pekerjaan mulia, menghubungkan orang yang satu dengan orang yang lain, serta sebagai sarana silaturahmi. Diceritakan juga bahwa pekerjaan mengantar merupakan pekerjaan turun temurun dari keluarganya, kakek buyutnya seorang pengantar surat (pak pos), ayahnya seorang pengantar perasaan (mengantarkan/mengungkapkan perasaan orang lain kepada orang yang disukai melalui sebuah lagu), yang pada akhirnya menjadi seorang pengantar pesan tagihan (dept collector). :D

Berbagai skenario dan naskahnya pun sangat inspiratif dan ekslusif, kata-kata yang digunakan juga sangat bagus, tidak hanya menggunakan kata-kata yang ndeso. Sebagai contoh, ketika Joni bersama dua orang kenalannya (yang sebenarnya adalah pencuri tasnya yang berisi roll film, bernama Voni dan Toni) akan dikeroyok orang kampung, Voni mengajak untuk segera lagi, tapi Joni mengatakan "Jangan! Biar saya melakukan pendekatan persuatif kepada mereka!" Langsung Voni menjawab "Gimana loe mau melakukan pendekatan persuatif sama mereka?" (Bersamaan dengan orang-orang kampung pada lari menuju mereka dengan membawa peralatan seadanya, kayu, golok, pisau, dsb.) Dan akhirnya mereka pun lari menyelamatkan diri.

Joni sangat bangga menjadi seorang pengantar roll film, baginya waktu adalah sangat penting, sekali terlambat, maka karirnya akan sia-sia. Dan pada saat pemutaran suatu film, Joni masih memiliki tugas untuk mengantar roll terakhir (satu film biasanya terdiri dari 6-10 roll film), dan Joni dalam perjalanan naik motor tuanya. Dia melihat seorang bapak-bapak buta, yang hampir dua jam tidak bisa menyeberang jalan (karena setiap mengantar roll film, Joni melewati jalan yang sama berkali-kali alias bolak-balik), bapak-bapak tersebut tidak ada orang yang membantu menyeberangkan, akhirnya Joni mendatanginya dan membantunya. Joni turun dari sepeda motornya, setelah selesai menyeberangkannya, dia kaget bukan kepalang, motornya dibawa kabur orang, karena dia lupa kalau kunci motornya belum dia lepas. Bergegas, Joni pun mengejarnya, di persimpangan jalan dia melihat polisi dan meminta bantuannya, pak polisi malah cuma bilang agar buat laporan dulu di kantor selebihnya nanti biar diurus petugas yang berwenang, karena terlalu lama dan berbelit-belit, akhirnya Joni tidak menghiraukan polisi tersebut dan langsung lari mengejar si maling, tapi sayang si maling berhasil kabur. :'(

Di jalan karena merasa capek setelah berlarian, dia akhirnya naik taksi, di dalam taksi Joni berbincang dengan si sopir. Si sopir bercerita kalau baru punya seorang istri 9 bulan yang lalu, dan sekarang istrinya sudah hamil tua, namun baru setengah perjalanan, si sopir taksi ini tidak sengaja berpapasan istrinya di jalan dan dalam kondisi akan melahirkan, akhirnya mau ngga mau Joni harus ikut mengantar mereka ke RS terdekat. Dia terpaksa membantu persalinan si bayi, akhirnya bayi pun lahir dengan selamat, sesuai dengan harapan si sopir, yaitu seorang bayi laki-laki, karena si sopir dan istrinya berniat ingin mengucapkan berterima kasih, si sopir bertanya, "Siapa namamu nak? biar saya beri nama anak saya sama dengan nama mu!" Ketika itu Joni merasa bingung dan tertekan, melihat arlojinya dan waktu semakin menipis, perjalanan ke bioskop selanjutnya masih jauh, sedangkan roll film terakhir ada di tasnya. Dengan perasaan serius dan tanpa memperhatikan pertanyaan si sopir, Joni mengatakan "Damn!" (maaf lho tidak saya sensor) :) Langsung si istri dari sopir mengatakan "hmmm, Damn Gunadam?" :D akhirnya Joni pun pergi.

Dalam perjalanan, banyak terjadi peristiwa unik, seperti Joni  harus terpaksa menjadi figuran dalam suatu syuting film karena tidak sengaja mengganggu adegan syuting tapi malah mendapat nilai plus dari sang sutradara sehingga dia diminta menyelesaikan peran figuran dadakannya. Lalu tasnya dicuri orang dan dijual di penadah yang cukup misterius, sampai-sampai dia juga harus membantu suatu band mengikuti audisi menggantikan drummer  band tersebut (karena si drummer tidak hadir dan audisi terancam dibatalkan). Perannya sebagai drummer adalah syarat untuk mengetahui alamat rumah dari penadah tasnya.(Si pencuri, seorang vokalis cewek bernama Voni, mencuri karena untuk mendapatkan biaya mengikuti audisi band). Akhirnya audisi selesai, band diterima, karena ternyata Joni memang berbakat dalam bermain drum, kemudian Voni mengantar Joni ke rumah si penadah, dan sempat dikejar-kejar warga kampung karena sebelumnya Voni juga melakukan hal yang serupa.

Singkat cerita, Joni terlambat datang ke bioskop, dia begitu sedih dan kecewa karena penonton pada marah dan sudah pulang semua. Joni tersimpuh lesu di depan tangga gedung bioskop, seorang cewek cantik yang menjadi idaman dan impiannya selama ini datang menghampirinya, dia adalah Angel. Mereka berdua sempat berkontak mata sebelumnya beberapa kali, saat Joni mengantar film dan Angel mengantri di loket antrian bersama pacarnya, namun Angel dan pacarnya putus karena pacarnya terlalu perfeksionis dan kurang menghargainya.

Akhirnya Angel bertanya kepada Joni kira-kira bisa nonton scene atau bagian terakhir dari film tersebut ngga? Joni pun tersenyum dan mengatakan "Bisa! Saya kenal dengan pemilik bioskop ini!"

.....the end....




Joni melakukan pekerjaan tersebut karena Joni menyukainya dan merasa senang, walaupun orang-orang mengatakan kalau Joni itu cerdas dan seharusnya bisa mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dari sekedar seorang pengantar roll film.

Seseorang jika sudah senang dengan pekerjaan yang dia miliki, maka segala sesuatunya akan terasa ringan, mudah dan penuh dengan tantangan. Jika senang maka gampang. :D :D :D

Ayo kita memahami diri kita, dan temukan bagaimana karakter pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan kita. Semoga bermanfaat. :)

Abid

No comments:

Instagram